Concepts are mental images we use as summary devices for bringing together observations and experiences that seem to have something in common. (konsep adalah citra mental yang kita gunakan sebagai alat untuk memadukan pengamatan dan pengalaman yang memiliki kesamaan).
Konsep dasar pendidikan yang ideal dapat dibagi kedalam enam macam:
1.Dasar Historis
Dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-undang dan peraturan-peraturannya maupun berupa tradisi dan ketetapannya.
2.Dasar Sosiologis
Dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikannya itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan mengembangkannya
3.Dasar Ekonomis
Dasar yang member perspektif tentang potensi-potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.
4.Dasar Politik dan Administrasi
Dasar yang memberi bingkai ideologi (akidah) dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat
5.Dasar Psikologis
Dasar yang member informasi tentang watak peserta didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktek, pengukuran dan penilaian bimbingan dan penyuluhan
6.Dasar Filsafat
Dasar yang member kemampuan memilih yang terbaik, member arah suatu system yang mengontrol dan member arah kepada semua dasar-dasar yang lain.
Konsep dasar pendidikan yang ideal dapat dibagi kedalam enam macam:
1.Dasar Historis
Dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-undang dan peraturan-peraturannya maupun berupa tradisi dan ketetapannya.
2.Dasar Sosiologis
Dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikannya itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan mengembangkannya
3.Dasar Ekonomis
Dasar yang member perspektif tentang potensi-potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.
4.Dasar Politik dan Administrasi
Dasar yang memberi bingkai ideologi (akidah) dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat
5.Dasar Psikologis
Dasar yang member informasi tentang watak peserta didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktek, pengukuran dan penilaian bimbingan dan penyuluhan
6.Dasar Filsafat
Dasar yang member kemampuan memilih yang terbaik, member arah suatu system yang mengontrol dan member arah kepada semua dasar-dasar yang lain.
Pendidikan Islam haruslah menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai konsep dasar tentang pendidikan islam.
Sunnah merupakan pedoman hidup umat islam setelah Al-Qur’an. Semua amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW, baik itu perkataan maupun perbuatan beliau, dapat dijadikan sumber untuk pendidikan islam, karena Allah SWT telah menjadikan beliau sebagai teladan bagi umatnya.
Karena pandangan hidup (teologi) seorang muslim berdasarkan pada al-qur’an dan al-sunnah, maka yang menjadi dasar pendidikan islam adalah al-qur’an dan al-sunnah tersebut.
Jelaslah bagi kita semua bahwa Al-Qur’an dan Sunnah tidak bisa dinafikan sebagai dasar pendidikan islam, yang berfungsi untuk mendesain teori-teori tentang ilmu pendidikan islam.
1.PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Ilmu pendidikan islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Dengan redaksi yang agak singkat Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan islam.
1.1. Pengertian Secara Etimologi
Etimologi adalah ilmu yang menyelidiki asal usul kata serta perubahannya dalam bentuk dan makna.
Pendidikan dalam bahasa indonesia berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan”. Istilah pendidikan semula berasal dari kata Yunani yaitu “paedogogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. istilah ini diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Dalam al-Qur’an tidak ditemukan kata al-tarbiyat, namun terdapat istilah lain yang seakar dengannya, yaitu al-rabb , rabbayani, murabbiy, yurbiy dan rabbaniy dengan kata kerja “rabba”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”.
Kata tarbiyah, mencakup semua kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam rangka menyiapkan individu (peserta didik), untuk kehidupan yang lebih sempurna dalam berbagai hal.
1.2. Pengertian Secara Terminologi
Terminologi adalah ilmu mengenai batasan atau defenisi istilah.
1.Tarbiyah
Musthafa al-Maraghiy, membagi aktifitas al-tarbiyah dalam dua macam:
a.Tarbiyah Khalqiyah
Pendidikan yang terkait dengan pertumbuhan jasmani manusia yang dapat dijadikan sebagai sarana dalam pengembangan rohaninya.
b.Tarbiyah diniyah tah-zibiyyah
Pendidikan yang terkait dengan pembinaan,pengembangan akhlak dan agama manusia, untuk kelestarian diri sesama, alam lingkungan dan relasinya dengan Tuhan.
Berdasarkan pembagian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa ruang lingkup tarbiyah sangatlah luas. Ia mencakup semua kebutuhan manusia baik itu kebutuhan jasmani, rohani, duniawi, akhirat, kebutuhan antar sesama manusia serta terhadap lingkungan dimana mereka berada yang harus dipertanggung jawabkan nantinya dihadapan Allah SWT.
2.Ta’lim
Menurut Muhammad Rasyid Ridha, ta’lim adalah proses transmisi sebagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Kemudian menurut al-Maraghi pengajaran dilaksanakan bertahap, sebagaimana tahapan Adam As. Mempelajari, menyaksikan dan menganalisa asma-asma yang diajarkan oleh Allah kepadanya.
Artinya ta’lim hany
alah sebuah penyampaian atau pengiriman ilmu pada jiwa manusia dan belum mencakup aspek lain.
3.Ta’dib
Menurut al-Naquib al-Attas, ta’dib ialah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu yang didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaan-Nya.
Pengertian ta’dib disini lebih kearah ketauhidan manusia terhadap pencipta-Nya.
4.Al-Riadhah
Al-ghazali berpendapat al-Riyadhah ialah pelatihan individu pada masa kanak-kanak. Beliau mengkhususkan penggunaan al-riyadhah untuk fase anak-anak.
2.BATASAN DEFINISI PENDIDIKAN ISLAM
Jika kita mempersoalkan batas-batas pendidikan, maka secara tidak langsung kita membahas tentang batasan nyata dari proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu. Apa sajakah batasan pendidikan itu? Berikut akan dibahas secara mendalam.
2.1. Batasan Luas
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang dilalui peserta didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. Hakikatnya kehidupan mengandung unsur pendidikan karena adanya interaksi dengan lingkungan, sebagaimana peribahasa minangkabau “alam takambang jadi guru” (alam terkembang jadi guru).
Pendidikan dalam arti luas tidak memiliki batasan-batasan khusus, bisa diperoleh dimana saja seperti pengalaman hidup masing-masing individu.
2.2. Batasan Sempit
Pendidikan dalam arti sempit adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan formal. Karakteristiknya adalah masa pendidikan terbatas, lingkungan pendidikan berlangsung disekolah/madrasah, bentuk kegiatannya sudah terprogram.
Pendidikan dalam arti sempit merupakan pendidikan yang dilakukan di sekolah, madrasah, pesantren maupun perguruan tinggi. Karna tujuan dari pendidikannya ditentukan oleh lembaga, bukan individu yang bersangkutan.
2.3. Luas dan Terbatas
Pendidikan dalam arti luas terbatas adalah segala usaha sadar yang dil;akukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggerakan di lembaga pendidikan non-formal dan in-formal dan dilaksanakan sepanjang hayat, dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar berperan dalam berbagai kehidupan.
Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan in-formal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Lingkungan disini adalah lingkungan dimana individu tumbuh.
Pendidikan dalam arti luas terbatas adalah gabungan dari pendidikan dalam batasan luasa dan batasan sempit, pendidikan disini tidak terikat secara ketat.
C.PENUTUP
I. Kesimpulan
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh, oleh karena itu pendidikan islam juga berperan sebagai pendidikan iman dan pendidikan amal. Ajaran islam juga berisi tentang kehidupan perorangan dan bermasyarakat, maka Pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat yang berdasarkan pada al-qur’an dan al-sunnah.
Daftar Pustaka
Al-Marghi, M., 2001, Tafsir al-Maraghi, Bairut: Dan Fikr.
Babbie dalam Sudjana, 2007. D., Pendidikan Nonformal. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin, W (penyunting), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Daradjat. Z., dkk, 2009, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa.
Langgulung, H., 2003, Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.
Nata, A. 2005, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: UIN Jakarta Press.
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis, 2004, Pengantar Ilmu Pendidikan, Padang: the minangkabau foundation press.
UU No.20 Tahun 2003, 2008, Sistem Pendidikan Nasional, http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf
Sunnah merupakan pedoman hidup umat islam setelah Al-Qur’an. Semua amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW, baik itu perkataan maupun perbuatan beliau, dapat dijadikan sumber untuk pendidikan islam, karena Allah SWT telah menjadikan beliau sebagai teladan bagi umatnya.
Karena pandangan hidup (teologi) seorang muslim berdasarkan pada al-qur’an dan al-sunnah, maka yang menjadi dasar pendidikan islam adalah al-qur’an dan al-sunnah tersebut.
Jelaslah bagi kita semua bahwa Al-Qur’an dan Sunnah tidak bisa dinafikan sebagai dasar pendidikan islam, yang berfungsi untuk mendesain teori-teori tentang ilmu pendidikan islam.
1.PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Ilmu pendidikan islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Dengan redaksi yang agak singkat Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan islam.
1.1. Pengertian Secara Etimologi
Etimologi adalah ilmu yang menyelidiki asal usul kata serta perubahannya dalam bentuk dan makna.
Pendidikan dalam bahasa indonesia berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan”. Istilah pendidikan semula berasal dari kata Yunani yaitu “paedogogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. istilah ini diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Dalam al-Qur’an tidak ditemukan kata al-tarbiyat, namun terdapat istilah lain yang seakar dengannya, yaitu al-rabb , rabbayani, murabbiy, yurbiy dan rabbaniy dengan kata kerja “rabba”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”.
Kata tarbiyah, mencakup semua kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam rangka menyiapkan individu (peserta didik), untuk kehidupan yang lebih sempurna dalam berbagai hal.
1.2. Pengertian Secara Terminologi
Terminologi adalah ilmu mengenai batasan atau defenisi istilah.
1.Tarbiyah
Musthafa al-Maraghiy, membagi aktifitas al-tarbiyah dalam dua macam:
a.Tarbiyah Khalqiyah
Pendidikan yang terkait dengan pertumbuhan jasmani manusia yang dapat dijadikan sebagai sarana dalam pengembangan rohaninya.
b.Tarbiyah diniyah tah-zibiyyah
Pendidikan yang terkait dengan pembinaan,pengembangan akhlak dan agama manusia, untuk kelestarian diri sesama, alam lingkungan dan relasinya dengan Tuhan.
Berdasarkan pembagian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa ruang lingkup tarbiyah sangatlah luas. Ia mencakup semua kebutuhan manusia baik itu kebutuhan jasmani, rohani, duniawi, akhirat, kebutuhan antar sesama manusia serta terhadap lingkungan dimana mereka berada yang harus dipertanggung jawabkan nantinya dihadapan Allah SWT.
2.Ta’lim
Menurut Muhammad Rasyid Ridha, ta’lim adalah proses transmisi sebagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Kemudian menurut al-Maraghi pengajaran dilaksanakan bertahap, sebagaimana tahapan Adam As. Mempelajari, menyaksikan dan menganalisa asma-asma yang diajarkan oleh Allah kepadanya.
Artinya ta’lim hany
alah sebuah penyampaian atau pengiriman ilmu pada jiwa manusia dan belum mencakup aspek lain.
3.Ta’dib
Menurut al-Naquib al-Attas, ta’dib ialah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu yang didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaan-Nya.
Pengertian ta’dib disini lebih kearah ketauhidan manusia terhadap pencipta-Nya.
4.Al-Riadhah
Al-ghazali berpendapat al-Riyadhah ialah pelatihan individu pada masa kanak-kanak. Beliau mengkhususkan penggunaan al-riyadhah untuk fase anak-anak.
2.BATASAN DEFINISI PENDIDIKAN ISLAM
Jika kita mempersoalkan batas-batas pendidikan, maka secara tidak langsung kita membahas tentang batasan nyata dari proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu. Apa sajakah batasan pendidikan itu? Berikut akan dibahas secara mendalam.
2.1. Batasan Luas
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang dilalui peserta didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. Hakikatnya kehidupan mengandung unsur pendidikan karena adanya interaksi dengan lingkungan, sebagaimana peribahasa minangkabau “alam takambang jadi guru” (alam terkembang jadi guru).
Pendidikan dalam arti luas tidak memiliki batasan-batasan khusus, bisa diperoleh dimana saja seperti pengalaman hidup masing-masing individu.
2.2. Batasan Sempit
Pendidikan dalam arti sempit adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan formal. Karakteristiknya adalah masa pendidikan terbatas, lingkungan pendidikan berlangsung disekolah/madrasah, bentuk kegiatannya sudah terprogram.
Pendidikan dalam arti sempit merupakan pendidikan yang dilakukan di sekolah, madrasah, pesantren maupun perguruan tinggi. Karna tujuan dari pendidikannya ditentukan oleh lembaga, bukan individu yang bersangkutan.
2.3. Luas dan Terbatas
Pendidikan dalam arti luas terbatas adalah segala usaha sadar yang dil;akukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggerakan di lembaga pendidikan non-formal dan in-formal dan dilaksanakan sepanjang hayat, dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar berperan dalam berbagai kehidupan.
Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan in-formal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Lingkungan disini adalah lingkungan dimana individu tumbuh.
Pendidikan dalam arti luas terbatas adalah gabungan dari pendidikan dalam batasan luasa dan batasan sempit, pendidikan disini tidak terikat secara ketat.
C.PENUTUP
I. Kesimpulan
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh, oleh karena itu pendidikan islam juga berperan sebagai pendidikan iman dan pendidikan amal. Ajaran islam juga berisi tentang kehidupan perorangan dan bermasyarakat, maka Pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat yang berdasarkan pada al-qur’an dan al-sunnah.
Daftar Pustaka
Al-Marghi, M., 2001, Tafsir al-Maraghi, Bairut: Dan Fikr.
Babbie dalam Sudjana, 2007. D., Pendidikan Nonformal. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin, W (penyunting), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Daradjat. Z., dkk, 2009, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa.
Langgulung, H., 2003, Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.
Nata, A. 2005, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: UIN Jakarta Press.
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis, 2004, Pengantar Ilmu Pendidikan, Padang: the minangkabau foundation press.
UU No.20 Tahun 2003, 2008, Sistem Pendidikan Nasional, http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf